Kreasi dari bahan bekas
Membuat kreasi dengan bahan daur ulang menjadi kegiatan yang sangat mengasyikan bagi anak-anak, tak terkecuali siswa siswi kelas dua SD Al Irsyad Al Islamiyyah 02 Purwokerto. Pagi itu, Senin 3 Maret 2017, siswa kelas dua belajar lebih dalam lagi tentang materi pelajaran tematik, salah satunya tentang membuat hasil karya dengan memanfaatkan barang-barang bekas. Sebelumnya mereka telah mengumpulkan barang-barang yang sudah tak terpakai dari rumah. Contonya kardus, botol bekas, kertas bekas, dan hiasan. Selain itu alat yang digunakan berupa gunting dan lem. Tugas yang lain, siswa membaca buku tentang pemanfaatan barang bekas yang bias didaur ulang agar menjadi sesuatu yang bisa dimanfaatkan kembali.
Sebelum membuat hasil karya, guru pun mengajak siswa untuk berdiskusi tentang macam-macam bentuk datar dengan beberapa contoh, pentingnya kerjasama, dan membuat kreasi dari barang-barang bekas.
Anak-anak tampak sangat bersemangat mengikuti kegiatan bersama ustadzahnya. Tugas pertama mereka membentuk kelompok kerja. Dengan bimbingan guru, merekapun membentuk kelompok dan mulai merancang tugas masing-masing anggota. Tak lama berselang, tampak semua siswa aktif menggunting kardus dan kertas lipat. Setelah itu tangan-tangan kecil mereka begitu terampil mengelem botol dan kertas lipat sedemikian rupa sehingga tampak rapi dengan warna-warna kertas lipat yang cantik. Uniknya, meskipun berkelompok, setiap siswa mampu membuat hasil karya sendiri-sendiri dengan bangun datar dan bangun ruang yang berbeda-beda.
Setelah tiga puluh menit berlalu, ternyata mereka sedang membuat tempat pensil dan celengan. Melalui kegiatan ini, siswa dilatih untuk berkreasi dengan menggunakan barang-barang bekas tak terpakai. “Sikap perduli lingkungan coba kita tanamkan dalam kegatan pembelajaran ini,”ungkap Abdul Qohin, M.Pd.I selaku kepala sekolah.
Tempat pensil dibuat sebagai salah satu strategi agar siswa bersemangat dalam belajar. Dan celengan dibuat agar siswa gemar menyisihkan uang sakunya atau menabung. “Peralatan yang dibuat sendiri merangsang siswa untuk lebih menjaga barangnya dari pada sekedar dibelikan oleh orang tuanya. Barang buatan sendiri pun membuat siswa bangga dan percaya diri,”tambah Abdul Qoh in. Melalui berbagai kegiatan baik di kelas maupun di luar kelas, sikap mandiri, percaya diri, dan menghargai lingkungan adalah salah satu sikap yang ditanamkan kepada siswa siswi SD Al Irsyad Al Islamiyyah 02 Purwokerto. (Siti Puji Yunianti)